Begini Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Mengapa Muharram sebagai Bulan Awalnya

  • Bagikan
Foto: Bulan Muharram/NU.or.id

PORTAL SATRIA – Penanggalan Islam atau kalender Hijriah ditetapkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dengan mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah pada 622 M. Apa faktor yang mendorong dibuatnya sistem penanggalan ini? Mengapa Muharram yang dijadikan sebagai awal bulan?

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah Jauh saat jumlah umat manusia belum sebanyak seperti sekarang, sistem penetapan titi mangsa suatu peristiwa atau pengalaman sejarah sebenarnya sudah ada, hanya saja belum tertata dengan baik sehingga sering menimbulkan problem terutama dalam urusan administratif.

Umat manusia dulu menggunakan peristiwa-peristiwa lokal besar sebagai acuan untuk menentukan waktu terjadi pengalaman sejarah. Karena sifatnya regional maka tidak ada keseragaman sistem yang menyeluruh.

Baca Juga: Taliban Tutup Lebih dari 23 Juta Situs, Ini Alasannya

Sejumlah sejarawan mencatat, acuan pertama yang digunakan umat manusia untuk menentukan waktu adalah peristiwa diturunkannya Nabi Adam dari surga. Kemudian secara periodik mengacu pada peristiwa diutusnya Nabi Nuh, lalu bencana banjir bah pada zaman Nuh yang menenggelamkan kaum tak beriman, bencana angin topan, pembakaran Nabi Ibrahim oleh Raja Namrud, diutusnya Nabi Yusuf, diutusnya Nabi Musa, diutusnya Nabi Sulaiman, diutusnya Nabi Sulaiman, diutusnya Nabi Isa, hingga diutusnya Nabi Muhammad saw.

Di wilayah Arab pra Islam sendiri banyak peristiwa-peristiwa besar yang juga menjadi acuan dalam menentukan titi mangsa seperti penyerangan tentara gajah yang dipimpin Raja Abrahah, pembangunan Ka’bah, peristiwa Perang Fijar, banjir Arim (sailul arim), dan lain sebagainya. Tentu, di wilayah selain Arab juga memiliki peristiwa-peristiwa besar yang menjadi acuan penghitungan waktu seperti ini.

Sikap Umar bin Khattab Sistem penetapan waktu primitif terus berjalan sebagaimana sudah menjadi tradisi. Hingga akhirnya pada masa pemerintahan Umar bin Khattab muncul beberapa problem administratif. Berangkat dari kasus inilah Umar merumuskan sistem penanggalan Islam yang sekarang dikenal dengan kalender Hijriah. Ibnul Atsir dalam Al-Kamil fit Tarikh menjelaskan dengan detail berikut ragam riwayatnya terkait ini.

Umar pun mengumpulkan sejumlah tokoh untuk mencari solusi. Sebab, jika problem ini dibiarkan pasti akan muncul kasus-kasus serupa di kemudian hari. Terjadilah diskusi yang membahas pembuatan sistem penanggalan. Lalu muncul beberapa usulan tentang kapan penanggalan tersebut dimulai.

Sebagian mengusulkan agar mengacu pada peristiwa diutusnya Nabi Muhammad. Karena kurang pas, Umar mengajukan pendapat agar mengacu pada peristiwa hijrah umat Muslim dari Makkah ke Madinah saja, sebab hijrah merupakan momen transformasi dakwah Islam besar-besaran.

Baca Juga: Belasan Santri Ponpes di Tangerang yang Keroyok Rekannya hingga Tewas Diamankan Polisi

Dalam versi riwayat lain oleh Maimun bin Mahran dikisahkan. Sekali waktu Umar menerima dokumen tentang sengketa utang-piutang yang tertulis jatuh tempo pada bulan Sya’ban. Hanya, sulit diidentifikasi Sya’ban kapan; tahun ini, sekarang, atau tahun depan.

  • Bagikan