PORTAL SATRIA – Nabi Muhammad saw pernah menyampaikan bahwa profesi yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan jerih payah sendiri. Lebih jauh, Allah swt menyebutkan profesi para nabi, mulai dari arsitektur, petani, pemintal baju besi, tukang kebun, hingga penggembala kambing. Hal ini juga ditegaskan dalam hadits berikut:
كانَ داودُ زرَّادًا وَكانَ آدمُ حرَّاثًا وَكانَ نوحٌ نجَّارًا وَكانَ إدريسُ خيَّاطًا وَكانَ موسى راعيًا
Artinya, “Nabi Dawud adalah seorang pemintal baju besi, Nabi Adam petani, Nabi Nuh arsitektur, Nabi Idris penjahit, dan Nabi Musa seorang penggembala.” (HR Ibnu Abbas)
Penyebutan profesi para nabi di dalam Al-Qur’an bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk penghormatan para nabi sendiri. Sebab, dengan memiliki pekerjaan mandiri maka para nabi mencari nafkah dengan cara yang halal dan tidak menggantungkan hidupnya kepada uluran tangan orang lain.
Baca Juga: Apakah di Surga Tidak Ada Jomblo? Begini Penjelasan Alquran dan Hadits
Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an yang secara gamblang menyebutkan profesi tiap-tiap nabi.
Nabi Nuh Seorang Arsitek
Profesi Nabi Nuh as ini disebutkan dalam firman Allah berikut,
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚاِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ
Artinya, “Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS Hud : 37).
Allah memerintahkan Nabi Nuh as untuk membuat bahtera (perahu berukuran besar) karena akan terjadi banjir bah yang menenggelamkan negeri. Bukan tanpa alasan Allah menugaskan Nuh as untuk mengerjakan hal demikian, sebab ia adalah serong arsitektur ulung.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, proses pembuatan bahtera ini memakan waktu yang cukup lama. Dimulai dari menanam pohon, menebangnya setelah besar, lalu dikeringkan. Tiga tahapan ini saja membutuhkan waktu seratus tahun. Kemudian, Nuh as membutuhkan waktu seratus tahun lagi untuk mengolah kayunya dengan menggeregaji, menyerut, dan menghaluskannya.
Hasilnya, Nuh as dengan dibantu umatnya berhasil menciptakan bahtera yang kuat menerjang banjir bah mengerikan dan mampu menyelamatkan seluruh umatnya yang taat, bahkan hewan-hewan juga turut serta di dalamnya. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Adzim, [2016], juz II, halaman 400).
Baca Juga: Berikut 4 Imam dalam Mahzab Fiqih yang Ada Dalam Islam, Siapa Saja Mereka?
Nabi Dawud Seorang Desainer Baju Besi
Profesi Nabu Dawud as ini disebutkan dalam firman Allah berikut:
وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شٰكِرُوْنَ
Artinya, “Dan Kami ajarkan (pula) kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungi kamu dalam peperangan. Apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?” (QS Al-Anbiya: 80).