Bagaimana Hukum Sperma Menurut Ulama 4 Mazhab, Begini Penjelasannya

  • Bagikan
Foto: Ilustrasi sperma/Pixabay

PORTAL SATRIA – Sebagian ulama fikih ada yang menyebutkan jika sperma (air mani) adalah najis. Berikut ulama yang berpendapat sperma adalah najis di antaranya Imam Malik, Abu Hanifah, al-Auza’i dan al-Tsauri.

Sedangkan Mazhab Syafi’i dan Hanbali menghukumi sperma itu suci. Meskipun air mani itu suci, tetapi orang yang keluar sperma harus terlebih dahulu mandi untuk mensucikan diri karena ia sedang dalam keadaan junub (hadas besar).

Baca Juga: Kejagung Telah Terima SPDP Kasus Gagal Ginjal Akut dari Polri dan BPOM

Berikut ini penjelasan Dar Ifta Mesir mengenai hukum sperma dikutip dari Bincangsyariah;

حكم المني: المني طاهرٌ على المفتى به، وهو مذهب الشافعية والحنابلة، ولكن خروجه يلزم منه الغسل، فنزوله بشهوة في اليقظة والمنام حدث أكبر -جنابة- يجب التطهر منه بالاغتسال، ولا تصح العبادات التي تفتقر للطهارة كالصلاة، والطواف، وتلاوة القرآن، وغيرها حتى يغتسل من نزل منه المني

“Hukum air mani: Air mani itu suci menurut fatwa ulama, ini merupakan pendapat mazhab Syafi’i dan Hanbali. Akan tetapi bagi orang yang keluar sperma wajib melaksanakan mandi junub. Keluarnya air mani itu dengan adanya syahwat dengan keinginan dalam keadaan terjaga dan tidur.

Itu adalah hadas besar yang wajib disucikan dengan cara mandi. Tidak sah hukumnya beribadah yang kurang suci seperti salat, thawaf, membaca Alquran, dan lain-lain, tidak sah ibadah itu sampai orang yang keluar mani itu melaksanakan mandi.

Baca Juga: Polisi Buru Pria yang Pamer Alat Kelamin ke Seorang Karyawati

Tidak Halal Dimakan
Meskipun sebagian ulama menhukumi sperma sebagai hal yang suci, namun menelannya adalah haram. Tetapi tidak berhenti di sini, ulama berbeda pendapat mengenai hal ini sebab, ada pula yang menghukumi halal.

Pendapat yang paling kuat adalah tidak halal memakan atau menelan sperma. Pendapat ini sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarah Al Muhadzab.

  • Bagikan